TANJUNGPINANG (Kepri.co.id) – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (PT Bank BTN), menerapkan sistem pembayaran parkir non tunai (QrisYe).
Penerapan QrisYe ini, diujicobakan di 11 titik di Ibukota Provinsi Kepri, Tanjungpinang. Di antaranya Kedai Kopi Batu 10, Manabu Bintan Restoran, Mr Blitz, Cooler City, Pizza Hut, Soedoeng Rembulan, Tema Coffee, Oucha Ice Cream Batu 8, Oucha Ice Cream Kilometer 9, Rumah Makan Mbah Darmo, serta Momoyo Ice Cream Kilometer 9.
“Percepatan penerapan QRIS di seluruh wilayah Kota Tanjungpinang, menjadi pilot project terhadap kabupaten/ kota lainnya dalam percepatan pertumbuhan ekonomi melalui transformasi digital parkir non tunai (QrisYe),” ujar Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad meluncurkan pembayaran parkir QrisYe di Lapangan Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang, Selasa (12/12/2023).
Di kesempatan ini, Gubernur Ansar menyampaikan dukungan yang dilakukan Pemko Tanjungpinang bekerja sama dengan PT Bank BTN dalam penerapan parkir QrisYe ini, terlebih Provinsi Kepri adalah provinsi dengan implementasi QRIS terbaik di Wilayah Sumatera tahun 2022.
Melalui transformasi digital parkir non tunai (QrisYe) ini, Gubernur Ansar berharap akan berdampak besar dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Kepri.
Disebutkan Gubernur Ansar, percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi akan memberikan berbagai macam manfaat. Di antaranya memperkuat efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.
“Digitalisasi transaksi meningkatkan kualitas pelayanan publik, berupa kecepatan transaksi keuangan, dan transparansi mencegah adanya kecurangan transaksi keuangan, mempercepat integrasi ekonomi, dan keuangan digital,” jelasnya.
Ke depan, Gubernur Ansar berharap penerapan pembayaran secara digital diperluas lagi cakupannya oleh Pemko Tanjungpinang, bukan hanya sebatas perparkiran namun juga menyasar kegiatan perekonomian masyarakat di pasar-pasar rakyat.
“Karena ini program baru, sosialisasikan secara masif kepada masyarakat agar masyarakat kita paham digital, karena pembayaran non tunai pada dasarnya lebih aman,” harapnya.
Sementara itu Pj Walikota Tanjungpinang, Hasan, mengatakan percepatan dan perluasan digitalisasi merupakan amanat pemerintah pusat yang harus dikerjakan pemerintah daerah.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemko Tanjungpinang, melalui launching pembayaran parkir non tunai (QrisYe)
Dalam waktu dekat, ungkap Hasan, bersama Pelindo akan meluncurkan e-ticket. Kemudian untuk restoran, rumah makan dan café termasuk swalayan, akan diterapkan digitaliasi pembayaran pajak daerah dengan pemasangan tapping box, sehingga meminimalisir terjadinya penyelewengan.
“Kalau semua terlaksana dengan baik, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tanjungpinang akan lebih baik, sehingga pembangunan akan lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya. (hen)