Anak-anak di Gaza Terjangkit Penyakit Kulit di Tengah Kelangkaan Air dan Obat-obatan

Warga Palestina dirawat dengan pengobatan yang terbatas. (F. xinhua)

GAZA (Kepri.co.id – Xinhua) – Terbatasnya akses air dan sanitasi, menyebabkan penyakit menular dan infeksi kulit terus merajalela di Gaza, papar laporan yang dirilis Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) pada akhir Juli 2024.

Kepadatan pengungsi di daerah-daerah yang kekurangan akses air, kebersihan, dan sistem pembuangan limbah telah mengakibatkan penyebaran penyakit, termasuk penyakit kulit di kalangan anak-anak, imbuh laporan.

Baca Juga: Anak-Anak di Gaza Terinfeksi Penyakit Kulit di Tengah Krisis Air dan Obat-Obatan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, per 30 Juni 2024, telah tercatat 103.385 kasus kudis dan kutu, 65.368 kasus ruam kulit, dan lebih dari 11.000 kasus cacar air.

Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Gaza, Palestina. (XHTV)

“Tendanya penuh dengan tanah dan pasir, jadi anak-anak pergi ke laut, yang juga tercemar. Anak-anak saya terkena penyakit kulit. Saya harus menggunakan beberapa metode primitif, meredakan rasa sakit mereka. Tetapi, lepuhan menyebar ke seluruh tubuh mereka. Kami mengalami kelangkaan bahan pembersih, yang menjadi sangat mahal dan kami tidak dapat membelinya karena perang,” ujar warga Palestina yang tinggal di Deir al-Balah, Halima Baraka.

“Jumlah pengungsi di dalam tenda-tenda menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit. Penyebab utamanya meluapnya air limbah, penyebaran serangga, dan lingkungan tidak alami yang ditempati para pengungsi, menyebabkan penyebaran penyakit kulit pada sebagian besar anak, terinfeksi dalam jumlah sangat besar,” ujar Juru Bicara Rumah Sakit Al-Aqsa, Khalil Al-Diqran.

Marwan al-Hams, direktur di Rumah Sakit Naser yang terletak di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, mengatakan kepada Xinhua “terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah orang, termasuk anak-anak, pria, dan wanita, yang terinfeksi penyakit kulit.”

Al-Hams menambahkan, situasi tersebut diperburuk kurangnya pengobatan untuk kondisi ini, yang meningkatkan risiko penularan infeksi kepada mereka yang terluka akibat serangan Israel.

“Kita dapat mengatakan, Gaza sekarang sedang mengalami bencana kesehatan,” kata al-Hams, seraya menyerukan kepada masyarakat internasional, membantu orang-orang di Gaza dengan menekan Israel, agar mengizinkan pasokan dan peralatan medis masuk ke Gaza sesegera mungkin. (amr/ xinhua-news.com)