Menteri BKPM Rakor di Batam, Bahas Investasi Xinyi Group Asal China di Rempang

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia (dua kanan) didampingi Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad (kanan) meninjau tempat investasi perusahaan asal Cina, Xinyi Group di Rempang, Batam, Ahad (13/8/2023). (F. rud)

BATAM (Kepri.co.id) – Perusahaan China, Xinyi Group yang akan membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco City di Batam, hampir dipastikan jadi.

Itu dibuktikan kehadiran Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Investasi Kawasan Pulau Rempang Barelang di Hotel Marriot Harbour Bay Kota Batam, Ahad (13/8/2023).

Rakor digelar usai Bahlil yang didampingi Gubernur Ansar, berkeliling meninjau langsung Rempang, yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, pariwisata, perdagangan dan jasa, tranportasi, perumahan hingga energi baru terbarukan.

“Kita tadi membahas pemantapan percepatan masuknya investasi industri kaca dan solar panel asal China, Xinyi Group,” jelas Bahlil Lahadalia dalam konferensi persnya.

Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia (baju putih) berdialog dengan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad membahas pengembangan Pulau Rempang Eco City, Ahad (13/8/2023). (F. rud)

Terkait rencana investasi perusahaan asal China tersebut, dirinya belum lama ini telah berkunjung langsung ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China.

Xinyi adalah perusahaan dan pemain besar dunia di bidang pembuatan kaca dan solar panel.

“Bila ini segera terwujud, kehadiran perusahaan asal China ini, menjadi yang terbesar di Indonesia,” jelas Bahlil yang didampingi Gubernur Ansar dan juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi.

Menurut Bahlil, hadirnya investasi baru ini, bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia mendorong hilirisasi berbagai sektor industri.

Apalagi, Indonesia memiliki komoditas pasir kuarsa dan silika. Sudah saatnya, potensi itu dioptimalkan dengan baik, dengan langsung diproses di dalam negeri.

Dijelaskan lebih lanjut, investasi ini diakuinya, akan meningkatkan daya saing kawasan strategis ekonomi Indonesia di Kawasan Asia Tenggara, sekaligus wujud nyata implementasi masuknya investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.

“Konsep pengembangan Rempang nantinya green zone, secara langsung mendukung langkah pengembangan Batam menjadi green city. Karenanya, semua pembangunan di Rempang, harus mengoptimalkan kepada ruang terbuka hijau,” ujarnya.

Kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sendiri diawali mengunjungi Rempang Barelang, yang memang akan disulap menjadi kawasan investasi baru, guna mendukung Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Kehadiran Bahlil dan rombongan, dimanfaatkan masyarakat, meminta adanya keberpihakan kepada masyarakat setempat.

Salah satunya, mengakomodir keinginan masyarakat terkait tempat tinggal pengganti, bila pengembangan Rempang nanti dilaksanakan.

“Kita tentu akan memberikan solusi terbaik bagi bapak ibu semua. Yang penting, bapak ibu mendukung rencana Kami, mengembangkan Pulau Rempang, ” tegas Bahlil meminta masyarakat untuk direlokasi.

Apalagi nantinya, masyarakat akan mendapatkan rumah pengganti yang layak dan memadai. Begitu investasi ini berjalan, masyarakat yang nanti akan ikut terdampak geliat ekonomi.

“Seperti menyuplai kebutuhan pokok. Mereka juga bisa mendapatkan pelatihan, agar bisa ikut bekerja di perusahaan tersebut,” tutup Bahlil.

Pengembangan Kawasan Investasi Rempang sendiri telah resmi diluncurkan 12 April 2023 lalu. Di mana, PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang kawasan Rempang, dengan total investasi mencapai Rp381 triliun, dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 308 ribu orang.

Gubernur Ansar sendiri terus mendampingi Kehadiran Bahlil Lahadalia dalam kunjungannya ke Batam.

Dari mulai penjemputan di bandara, kunjungan lapangan ke Rempang, makan siang, pelaksanaan rakor hingga pengantaran kembali dari Bandara Hang Nadim bertolak kembali ke Jakarta. (hen)