PBB (Kepri.co.id – Xinhua) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres pada Senin (12/8/2024), mengecam pertambahan korban jiwa yang terus berlanjut di Gaza, menyusul serangan mematikan Israel ke Sekolah Al-Taba’een di Gaza City pada Sabtu (10/8/2024).
Serangan ke Antonio Guterres tersebut, menewaskan lebih dari 100 warga Palestina.
“Sekjen PBB mengecam pertambahan korban jiwa yang terus berlanjut di Gaza. Termasuk perempuan dan anak-anak, menyusul serangan mematikan lainnya dilakukan Israel terhadap Sekolah Al-Taba’een di Gaza City, yang menampung ratusan keluarga pengungsi Palestina, dengan jumlah korban jiwa yang tidak sedikit, di tengah-tengah kengerian, pengungsian, dan penderitaan yang terus berlanjut di Gaza,” ujar Farhan Haq, Wakil Juru Bicara (Jubir) Sekjen PBB.
Baca Juga: Mengintip Kondisi Penduduk Gaza Yang Telah Berulang Kali Mengungsi
Guterres kecewa, karena ketentuan-ketentuan di dalam resolusi 2735 Dewan Keamanan PBB masih belum diimplementasikan, kata Haq.
Haq menyampaikan, Sekjen PBB menyambut baik berbagai upaya mediasi yang dilakukan Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar serta mendesak Isreal dan Hamas agar bergabung kembali dalam perundingan serta mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
“Sekjen PBB mengulangi seruannya, mendesak gencatan senjata sesegera mungkin dan pembebasan semua sandera tanpa syarat,” serta “menegaskan perlunya memastikan perlindungan warga sipil, dan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan ke dalam dan ke seluruh Gaza,” sebut sang jubir.
Baca Juga: Sekjen PBB Dorong Penekanan Kembali Pentingnya Resolusi Politik Atasi Krisis Gaza
Selain itu, Guterres menjelaskan, hukum humaniter internasional, termasuk prinsip-prinsip pembedaan, kesepadanan (proportionality), dan tindakan-tindakan pencegahan dalam serangan, harus ditegakkan setiap saat, tutur Haq.
Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat pengeboman Israel ke Sekolah Al-Taba’een di pusat Gaza City pada Sabtu (10/8/2024) dini hari, ungkap sumber-sumber medis dan keamanan Palestina. (hen/ xinhua-news.com)