Batam  

Cicit Umar Bin Khattab Motivasi Santri Konsisten Salawat Nabi 1.000 Kali per Hari

Syech Ahmad bin Muhammad Al-Faqir Al Umari Yaman bin Umar bin Khattab, cicit Umar bin Khattab menyalami santri dan pengajar Pondok Pesantren Islamic Centre Tanjung Riau, Batam, Ahad (6/2/2022). (F. asa)

BATAM (Kepri.co.id) – Syech Ahmad bin Muhammad Al-Faqir Al Umari Yaman bin Umar bin Khattab, cicit Umar bin Khattab yakni sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal pemberani dan kukuh pendiriannya, memotivasi santri dan santriwati Pondok Pesantren Islamic Centre Tanjungriau, Batam, Ahad (6/2/2022).

Syech Ahmad hadir di komplek masjid Pondok Pesantren (Ponpes) Islamic Centre, didaulat sebagai pemberi tausyiah memperingati Isra Miraj 1443 H.

“Inti dari Isra Miraj adalah perintah salat lima waktu. Perjalanan Rasulullah Isra Miraj tersebut, banyak hikmah yang dapat kita petik sebagai umat Nabi Muhammad SAW,” ujar Syech Ahmad.

Saat Nabi Muhammad SAW melaksanakan isra yaitu perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kata Syech Ahmad, sampai di Masjidil Aqsa maka malaikat dan nabi-nabi mulai dari Nabi Adam As sampai Isa As, berdiri menyambut Rasulullah SAW mempersilakan masuk.

“Setelah masuk, Rasulullah SAW dipersilakan memimpin salat sunat dua rakaat. Rasulullah memimpin salat, karena Rasulullah pemimpin para nabi,” ujar Syech Ahmad.

Pengelola Ponpes Islamic Centre, KH Saharuddin, menjelaskan, dalam akal manusia timbul pertanyaan, bukankah Nabi Adam As sudah wafat, Isa As diangkat ke langit kok bisa salat berjamaah bersama Rasulullah.

“Ya bisa. Inilah tanda kekuasaan Allah SWT, yang tak mampu dicerna akal. Bagi Allah SWT, menyuruh Nabi Musa AS melempar tongkatnya maka laut terbelah. Takkan bisa otak manusia super canggih sekarang ini pun, bisa melakukan itu,” ujar KH Saharuddin.

Dalam perjalanan miraj menuju langit ke tujuh, lanjut Syech Ahmad, Rasulullah diberikan banyak ilmu hikmah tentang nasib umatnya.

Antara lain, kata Syech Ahmad, Rasulullah diberikan suguhan susu, khamar, dan daging mentah. Tapi, Rasulullah mengambil susu dan meminumnya, lalu menyisahkan sedikit.

“Malaikat Jibril berkata pada Rasulullah SAW, kalau Engkau minum semua susu itu, niscaya semua umatmu masuk surga. Yang sedikit itu, ada sedikit umatmu yang masuk neraka,” cerita Syech Ahmad.

Mendengar penjelasan seperti itu, lanjut Syech Ahmad, Rasulullah meminta susu yang sedikit itu untuk diminum.

“Tapi, malaikat melarang karena itu sudah jadi takdir,” terang Syech Ahmad.

Kemudian, kata Syech Ahmad, seandainya Rasulullah meminum khamar, maka umat Nabi Muhammad nanti akan condong pemabuk.

Sedangkan, sambung Syech Ahmad, seandainya Rasulullah mengambil daging mentah, maka umat Muhammad condong maksiat.

Masih dalam perjalanan miraj tersebut, lanjut Syech Ahmad, ada wanita cantik memanggil-manggil nama Rasulullah. Rasulullah mendengarnya, namun tak mau melihat perempuan tersebut.

“Perempuan kalau bersolek, wajahnya dari depan terlihat cantik. Bagian depan gambaran dunia. Seandainya Rasulullah melihat perempuan tersebut, umat Muhammad akan condong pada dunia,” jelas Syech Ahmad.

Dalam sesi tanya jawab, seorang hadirin bertanya, bagaimana caranya mencintai Rasulullah serta cepat menghafal Alquran.

Dikatakan Syech Ahmad, cara mencintai Rasulullah dengan mengikuti sunnah-sunnah, yaitu apa yang dilakukan Rasulullah.

“Bersalawat pada Rasulullah dengan niat karena Allah SWT. Satu kali kita bersalawat, kita makin dekat dengan Rasullullah. Amalkan secara istiqomah, bersalawat 1.000 kali per hari. Insha Allah akan bertemu Rasulullah dalam mimpi,” jelas Syech Ahmad.

Jika bermimpi ketemu Rasulullah, jelas Syech Ahmad, itu benar-benar ketemu Rasulullah. “Sebab, setan tak bisa menyerupai wajah Rasulullah,” tegas Syech Ahmad.

Sedangkan ingin cepat menghafal Alquran, terang Syech Ahmad, harus ada guru pembimbing. Setiap hari dihafal satu halaman, kemudian hafalan tersebut disetor ke guru pembimbing.

“Semakin sering menghafal, semakin kuat hafalan. Hafalan yang banyak, wawasan pun bertambah,” terang Syech Ahmad.

Kemudian seorang santri bertanya, bagaimana caranya menahan rindu sama orang tua.

“Dalam waktu tertentu, guru pembimbing harus memberikan kesempatan kepada santri atau santriwati, menelepon orang tuanya. Dalam waktu tertentu, santri atau santriwati diberikan libur pulang ke rumahnya,” ungkap Syech Ahmad. (asa)