TANJUNGPINANG (Kepri.co.id) – Pemilik ternak di Tanjungpinang boleh bernapas lega, pasalnya belum ada virus nipah ditemukan di Tanjungpinang. Virus ini, beberapa waktu terakhir ramai dikabarkan menyerang ternak di beberapa negara.
Pejabat Otoritas Veterineer Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang, drh Arlinda, menyebutkan, virus nipah belum ditemukan di Tanjungpinang. Saat ini, DP3 Tanjungpinang terus melaksanakan pemantauan dan pencegahan terhadap virus tersebut.
“Berdasarkan hasil mitigasi yang kami lakukan, belum ada laporan hewan ternak yang terjangkit virus nipah,” kata drh Arlinda, Selasa (3/10/2023).
Ia menjelaskan, virus nipah pertama kali ditemukan di India dan telah memakan korban pada pertengahan September 2023 lalu. “Virus ini diklaim dapat menular lebih cepat seperti Covid-19,” ujarnya.
“Virus ini berasal dari kelelawar yang mengkonsumsi buah-buahanan, bisa menular ke hewan peliharaan. Terutama hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing,” kata drh Arlinda.
Selain dapat menular melalui hewan, penularan virus tersebut bisa melalui kontak langsung antara manusia dengan hewan, melalui makanan yang terkontaminasi virus.
“Kalau terkena virus ini korban akan demam, kesulitan bernapas, dan juga kejang-kejang atau infeksi saluran pernapasan akut (Ispa),” kata drh Arlinda.
Untuk langkah pencegahan, drh Arlinda menegaskan, pihaknya terus melakukan mitigasi virus tersebut, agar tidak menular ke hewan ternak dan manusia. (now)