BATAM (Kepri.co.id) – Unit Hemodialisis Ny RA Habibie atau yang sering dikenal cuci darah di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, menorehkan prestasi peralatan medis terlengkap dan terbesar di Provinsi Kepri, bersempena 25 tahun rumah sakit ini, Senin (9/9/2024).
Ketua Dewan Perkumpulan Budi Kemuliaan Batam, Ny Sri Soedarsono dalam syukuran 25 tahun Unit Hemodialisis Ny RA Habibie, mengatakan, RSBK Batam menyediakan layanan cuci darah modern, salah satu yang terbesar di Provinsi Kepri.
Baca Juga: RSBK Batam Buka Poli Eksekutif, Dilayani Langsung Empat Dokter Spesialis
Hemodialisis merupakan terapi yang diperlukan seseorang, akibat penurunan fungsi ginjal.
“Ginjal yang tidak berfungsi optimal, membutuhkan terapi cuci darah bantuan alat medis. Alat hemodialisis berperan sebagai pengganti fungsi ginjal atau ginjal artifisial, melakukan penyaringan darah,” ujar Ny Sri Soedarsono, Senin (9/9/2024).
Terapi hemodialisis bagi pengidap gagal ginjal, perlu dilakukan secara konsisten guna meningkatkan efektivitas.
Tak hanya konsisten pasien, komitmen penyedia layanan kesehatan memberikan terapi medis yang komprehensif, juga sangat diperlukan.
“Kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia, termasuk salah satu organ tubuh kita yaitu ginjal,” kata Ny Sri Soedarsono
“Unit Hemodialisis Ny RA Habibie RSBK Batam, memiliki alat yang membedakan infeksius dan non-infeksius,” ungkap Ny Sri Soedarsono.
Menurutnya, layanan Hemodialisa Ny RA Habibie RSBK Batam, mampu memberikan kenyamanan dan keamanan pasien, selama menjalani terapi ini di rumah sakit.
Hal ini tidak lepas dari dukungan dan kerja sama tim, beranggotakan dokter spesialis penyakit dalam bersertifikasi HD, dokter umum bersertifikasi, serta perawat yang terampil, mahir, dan bersertifikat.
“Unit Hemodialisis RSBK Batam didukung tenaga medis profesional, ahli di bidangnya,” tambah Ny Sri Soedarsono.
Selain memiliki alat yang mampu membedakan infeksius dan non-infeksius, keunggulan lain di RSBK Batam ini, memiliki 39 mesin modern hemodialisis, satu mesin khusus pasien VIP.
Berikutnya satu mesin khusus untuk pasien HIV, empat mesin khusus pasien dengan hepatitis B, enam mesin khusus pasien hepatitis C, 28 mesin untuk pasien tanpa hepatitis C dan HIV. Selanjutnya mesin khusus HD Covid-19, dan satu mesin ICU.
“Di sini kita menghadirkan layanan hemodialisis yang didukung teknologi canggih serta tenaga ahli yang handal dan professional,” ujarnya.
Keunggulan lainnya, memiliki jadwal yang terorganisir yakni Senin – Sabtu (terbagi jadi 2 shift).
Jam operasional Hemodialisis shift pagi pukul 08.00 sampai 13.00 WIB dan shift siang pukul 13.30 hingga 18.30 WIB.
Adapun Layanan yang disediakan di RSBK Batam, melayani HD on Call (emergency) 7×24 jam, layanan medis standby (perawat & dokter), pendaftaran khusus HD terpisah dengan pendaftaran umum, sehingga tidak antre lama.
Selain itu, menerima pasien BPJS Kesehatan, umum, dan kerja sama. Pemberian ESA (Hormon Eritripoeti), pemeriksaan rutin dan berkala (Hb, Na, K. Ca. Ci, Ureum, Alb, Fe, HCV, HbsAg, dan HIV), penghitungan adekuasi Hemodialisis, transfusi darah sepaket dengan HD tempat rawat inap.
“Fasilitas yang kami sediakan seperti pendaftaran khusus HD, nurse station, ruang tunggu pasien dan keluarga pasien, ruang HD VIP, ruang HD ICU, ruang HD isolasi khusus TB, ruang HD isolasi khusus Covid -19, ruang HD utama, ruang HD Hepatitis B, serta ruang HD Hepatitis C,” terang Ny Sri Soedarsono.
Ny Sri Soedarsono juga menceritakan sejarah berdirinya Unit Hemodialisis Ny RA Habibie pada 9 September 1999, bertempat di salah satu ruko tiga lantai, di Jalan Imam Bonjol Komplek Sakura Ampan Blok A-1 Nagoya, Batam.
Kemudian, tahun 2009 Unit Hemodialisis Ny RA Habibie bergabung dengan RSBK Batam, menempati gedung baru yang diresmikan langsung Hj Hasri Ainun Habibie.
Selanjutnya, pada Januari 2014 memasuki era jaminan kesehatan nasional (JKN), menjadi satuan Unit Hemodialisis Ny RA Habibie RSBK Batam.
“Pada Mei 2020, dalam upaya memutus rantai pemaparan Covid-19, Unit Hemodialisis Ny RA Habibie membuka ruang isolasi khusus HD,” terang Ny Sri Soedarsono. (hen)