PALUTA (Kepri.co.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas Utara (Paluta), tuan rumah pra musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025 – 2045 dan rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) tahun 2025 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Hotel Sapadia Gunungtua, Rabu (31/1/2024).
Pra Musrenbang RPJPD dan RKPD tahun 2025 ini, dalam rangka sinergitas pembangunan yang berkesinambungan antar instansi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota, dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan di Provinsi Sumut zona pantai barat.
Hadir dalam pra musrenbang RPJPD dan RKPD tahun 2025 ini, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr Hassanudin, Pj Bupati Paluta Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan SSTP MM, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan, Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Nasution, Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta, Pj Walikota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe, Plt Bupati Palas Ahmad Zarnawi Pasaribu.
Berikutnya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sumut Dr H Agus Tripriyono SE MSi, Kepala Bappelitbang Sumut Dr Ir Hasmirizal Lubis MSi, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sumut Dr Drs Ismael P Sinaga MSi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Suharto Sitorus SE MPd, dan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumut lainnya.
Penjabat (Pj) Gubsu, Dr Hassanudin, menyampaikan, empat strategi pengembangan potensi daerah zona pantai barat. Sehingga, potensi yang berlimpah dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kedua, merevitalisasi sarana dan prasarana produksi yang lebih modern. Ketiga, memperkuat kelembagaan ekonomi, dan keempat, peningkatan infrastruktur yang mendukung perekonomian,” kata Pj Gubsu Hassanudin.
Lebih lanjut, beliau memaparkan, berbagai potensi zona pantai barat yang menyumbang produktivitas berbagai sektor Sumut. Di antaranya sektor perkebunan karet, yang merupakan penyumbang produksi perkebunan rakyat Sumut tertinggi dari zona barat yaitu 44%, disusul perikanan sebesar 28,70%, peternakan sapi sebesar 11,32%.
Potensi tersebut, kata Pj Gubsu Hassanudin, mesti menjadi kekuatan khas yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Untuk itu, perencanaan daerah harus mampu menganalisa potensi, kelemahan, dan peluang apa saja yang bisa dilakukan.
“Melalui perencanaan ini, peningkatan perekonomian dapat didorong, kesenjangan pun dapat dihimpit. Itulah tugas kita, sebagai pejabat yang melaksanakan pembangunan,” ujar Pj Gubsu, Dr Hassanudin.
Pj Gubsu, Dr Hassanudin juga menyampaikan empat isu utama, RKPD tahun 2025 Provinsi Sumut kepada tujuh kepala daerah zona pantai barat.
1. Pengembangan SDM melalui peningkatan rata-rata lama sekolah dan penguatan peran Posyandu.
2. Pertumbuhan ekonomi inklusif dan pemerataan pembangunan dengan peningkatan produktivitas pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
3. Pembangunan infrastruktur dasar yang berkualitas, terutama peningkatan kemantapan jalan provinsi dan irigasi.
4. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang berkualitas dan inovatif.
Sementara itu, Pj Bupati Paluta, Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan SSTP MM, mengharapkan Pemprov Sumut agar terus memberikan perhatian lebih pada daerah zona pantai barat, dengan cara menyetujui usulan-usulan program pembangunan dari kabupaten/ kota zona pantai barat Sumut.
“Kami sampaikan, mohon kiranya usulan kami dapat disetujui dan disahuti Pemprov Sumut, agar kemajuan pembangunan di zona pantai barat dapat bersaing dengan kemajuan di zona lain di Sumut,” ujar Patuan. (roji)